Sakit rahang

 

Sakit rahang

Sakit rahang dapat berasal dua tulang yang menahan gigi-gigi pada rahang maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Sakit rahang juga mencakup sakit temporomandibula (TMJ), di mana mandibula bertemu dengan tulang temporal.

Sakit rahang dapat berkembang mendadak atau perlahan-lahan dun berkisar dari hampir tidak terasa sampai sangat hebat, bergantung pada penyebabnya. Biasanya keadaan ini berasal dari kelainan gigi, jaringan lunak. atau kelenjar mulut atau tenggorok atau dari trauma lokal atau infeksi.

Penyebab sistemiknya adalah kelainan muskuloskeletal, neurologi, kardiovaskular. endokrin, imunologi, metabolik dan infeksi. Kelainan yang membahayakan jiwa seperti infark miokardial (MI) dan tetanus juga menimbulkan sakit rahang seperti halnya obat tertentu (khususnya fenotiasin) dan prosedur dental atau operasi.Sakit rahang jarang menjadi indikator primer dari suatu kelainan, namun beberapa penyebabnya adalah kedaruratan medis.


Tindak Kewaspadaan!                  

Tanyakan kepada pasien kapan sakit rahang ini terjadi.

  • Apakah tiba-tiba atau perlahan-lahan?
  • Apakah lebih parah atau sering sekarang ketimbang waktu pertama kali terjadi?
  • Sakit rahang hebat yang mendadak, khususnya yang berhubungan dengan sakit dada, sesak napas, atau sakit lengan, membutuhkan evaluasi segera karena dapat mencegah Ml yang membahayakan jiwa.
  • Lakukan elektrokardiogram dan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui kadar enzim jantung. Berikan oksigen, morfin sulfat, dan vasodilator, jika merupakan indikasi.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Mulailah pemeriksaan  riwayat pasien dengan memintanya menceritakan karakter. intensitas. dan frekuensi rasa sakit. Kapan ia pertama kali menyadari adanya sakit rahang tersebut? Di mana sakit tersebut terasa di rahang? Apakah sakit memancar ke daerah lain? Sakit yang tajam atau panas muncul dari kulit atau jaringan subkutaneus. Kausalgia. suatu sensasi terbakar yang hebat. biasanya berasal dari kerusakan saraf  kranialis kelima atau trigeminus. Jenis sakit superfisial ini mudah dilokalisasi, berbeda dari sakit tumpul, sakit menyayat, sakit seperti dibor, atau berdenyut-denyut yang berasal dari otot. tulang, atau sendi. Juga tanyakan tentang faktor yang memperparah atau menghilangkan sakit.Tanyakan tentang trauma, operasi. atau prosedur, khususnya prosedur dental yang baru saja terjadi. Tanyakan tentang tanda dan gejala terkait seperti sakit sendi atau dada. dispnea. berdebar-debar. lelah, sakit kepala. Lemas, anoreksia, penurunan berat badan. pincang intermiten, diplopia, dan kehikngan pendengaran. (Ingat bahwa sakit rahang dapat menyertai beberapa tanda dan gejala yang lebih khas dari kelainan yang membahayakan jiwa seperti sakit dada pada pasien MI.)Pusatkan pemeriksaan fisik pada rahang. Periksa daerah yang sakit apakah ada kemerahan. dan raba apakah ada edema atau daerah yang panas. Dengan langsung berdiri berhadapan dengan pasien. carilah tanda-tanda asimetri wajah yang menunjukkan adanya pembengkakan. Periksa TMJ dengan meletakkan ujung jari Anda persis di depan meatus auditorius eksternai dan mintalah pasien membuka mulut dan menutup mulut, serta memajukan dan memundurkan rahangnya. Perhatikan adanya krepitus, bunyi meretih yang abnormal atau sensasi penggerus pada sendi (bunyi klik saat rahang dibuka Iebar adalah normal). Seberapa lebar pasien dapat membuka mulutnya? Kurang dari 3 cm atau lebih dari 6 cm antara gigi-gigi atas dan bawah adalah abnormal. Selanjutnya, raba daerah parotis untuk mengetahui rasa sakit dan pembengkakan. serta periksa dan raba rongga mulut untuk melihat lesi. pengangkatan lidah. atau massa.


Penyebah medis

Angina pektoris. Angina dapat menimbulkan sakit rahang (biasanya memancar dari daerah substernal) dan sakit lengan kiri. Angina tidak begitu hebat seperti rasa sakit dari MI. Angina biasanya dipicu oleh olahraga, stres emosional, atau mengkonsumsi makanan berlemak dan biasanya hilang setelah beristirahat serta setelah pemberian nitrogliserin. Tanda dan gejala lain mencakup sesak napas, mual dan muntah, takikardia, pening, diaforesis. bertahak, dan berdebar-debar.

Artritis. Pada osteoartritis, yang biasanya mengenai sendi kecil dari tangan, sakit rahang akan meningkat jika beraktivitas (bicara, makan) dan reda jika rahang diistirahatkan, Ciri lain mencakup krepitus yang terdengar dan terasa di atas TMJ, pembesaran sendi dengan keterbatasan rentang gerakan (ROM), dan kekakuan pada saat bangun pagi yang kemudian membaik setelah beraktivitas beberapa menit. biasanya tidak ada kemerahan dan panas.

Artritis reumaloid menyebabkan sakit simetris pada semua sendi (umumnya mengenai sendi jari proksimal terlebih dahulu), termasuk rahang. Sendi menunjukkan ROM yang tcrbatas dan nyeri tekan, panas, bengkak, serta kaku, setelah tidak digerakkan, khususnya di pagi hari. Mialgia umum ditemukan. Tanda dan gejala sistemik termasuk lelah, penurunan berat badan, lemas, anoreksia. limfadenopati, dan demam ringan. Nodula reumatoid yang tidak sakit. dan bergerak akan muncul di siku. lutut, dan buku-buku jari. Penyakit progresif ini menyebabkan deformitas. krepitasi dengan rotasi sendi, kelemahan otot, dan atrofi di sekitar sendi yang terkena, serta komplikasi sistemik multipel.

kanker kepala dan leher. Beberapa jenis kanker kepala dan leher, khususnya dari rongga mulut dan nasofaring, dapat menimbulkan sakit rahang yang hebat dengan awitan perlahan-lahan. Temuan lain mencakup riwayat leukoplakia; ulser pada membran mukosa; massa yang teraba di rahang, mulut, dan leher; disfagia; rembesan cairan bernoda darah; ngiler: limfadenopati: trismus.

Tetani hipokalsemik. Selain kontraksi otot  rahang dan mulut yang menyakitkan, tetani hipokalsemik suatu kelainan yang membahayakan jiwa dapat menimbulkan parestesia dan spasme karpopedal. Pasien akan mengeluh tentang kelemahan, kelelahan. dan berdebar-debar. Pemeriksaan menunjukkan hiperrefleksia dan tanda Chovostek  serta Trousseau positif. Kedutan otot, gerak choreiform, dan kram otot juga terjadi. Pada hipokalsemia yang hebat, spasme laringeral akan terjadi bersama dengan stridor, sianosis, kejang, dan aritmia jantung.

Angina Ludwig. Angina Ludwig adalah infeksi streptokokus akut pada ruang sublingual dan submandibula yang menimbulkan sakit rahang hebat pada daerah mandibula dengan pengangkatan lidah, edema sublingual, dan ngiler. Demam merupakan tanda umum. Penyakit progresif ini menimbuikan disfagia. disponia, dan stridor, serta dispnea yang disebabkan oleh edema taring dan suinbaian dari lidah yang terangkai,

Ml. Pada awalnya, MI menyebabkan sakit subternal yang hebat dan meremukkan yang tidak reda dengan istirahat maupun nitrogliserin. Sakit akan memancar ke rahang bawah, lengan kiri, leher, punggung, atau bilah bahu. (Jarang .sakit rahang terjadi tanpa sakit dada.) Temuan lain mencakup pucat, kulit basah, dispnea, diaforesis berlebihan. mual dan muntah, ansietas, gelisah, perasaan akan mati, demam derajat rendah. penurunan atau kenaikan tekanan darah, aritmia. atrial gallop, murmur yang baru (pada beberapa kasus diakibatkan oleh insufisiensi mitral), dan bunyi meretih.

Sinusitis. Sinusitis maksilaris menghasilkan sakit tumpul yang hebat pada maksila dan pipi yang bisa memancar ke mata. Jenis sinusitis ini juga menyebabkan perasaan penuh, kenaikan rasa sakit pada perkusi dari molar pertama dan kedua, dan pada mereka yang juga mengalami sumbatan hidung, hilangnya indra penciuman. Sinusitis sfenoid menyebabkan keluaran cairan hidung yang sedikit dan sakit kronis pada ramus mandibula serta verteks kepala dan pada daerah temporal. Tanda dan gejala lain dari kedua jenis sinusitis ini adalah demam. halitosis, sakit kepala, lemas. batuk, dan nyeri tenggorok.

Parotitis supuratif. Infeksi bakterial pada kelenjar parotis oleh Staphylococcus aureus cenderung berkembang pada pasien cacat mental dengan mulut kering atau kebersihan mulut yang buruk. Selain sakit rahang yang muncul mendadak, demam tinggi dan menggigil, temuan lain mencakup eritema dan edema kulit di atasnya; kelenjar yang bengkak dan nyeri tekan: serta nanah di molar kedua atas (duktus Stensen). Infeksi bisa mengar ah ke disorientasi, syok, dan kematian.

Arteritis temporal. Paling umum pada wanita di atas 60 tahun, arteritis temporal menimbulkan sakit rahang yang tajam sesudah mengunyah atau berbicara. Tanda dan gejala nonspesifik mencakup demam derajat rendah, sakit otot menyeluruh. lemas, lelah, anoreksia. dan penurunan berat badan. Lesi vaskular menimbulkan sakit rahang. sakit kepala unilateral yang berdcnyut-denyut pada daerah frontotemporal; arteri temporal yang bengkak. nodular, nyeri tekan. dan mungkin tanpa denyut; serta kadang-kadang, eritema dari kulit di atasnya.

Sindrom TMJ. Sindrnm TMJ adalah sindrom umum yang menimbulkan sakit rahang pada TMJ; kram dan sakit pada otot mastikasi; kliking. bunyi letusan. atau krepitus dari TMJ; dan keterbatasan gerak rahang. Sakit yang terlokalisir dan unilateral ini dapat memancar ke daerah kepala dan leher yang lain. Pasien tipikal, mengatakan gigi-giginya mengerot. bruksisme, dan ada stres emosional. la juga mengalami sakit telinga. sakit kepala, penyimpangan rahang ke sisi yang terkena saat membuka mulut, dan subluksasi rahang atau dislokasi, khususnya sehabis menguap.

Tetanus. Kelainan langka yang membahayakan jiwa disebabkan toksin bakterial, tetanus menimbulkan kekakuan dan sakit pada rahang serta membuat mulut sulit dibuka. Tanda dan gejala nonspesifik awal (umumnya tidak terlihat atau dirancukan dengan influenza) adalah sakit kepala, gelisah. tidak bisa diam, demam derajat rendah. dan menggigil. Pemeriksaan menunjukkan adanya takikardia, diaforesis yang hebat, dan hiperrefleksia. Penyakit progresif ini mengarah ke kram otot yang sakit dan involunter. yang menyebar ke perut, punggung. atau wajah. Rangsang ringan sekalipun dapat menimbulkan kram refleks dari kelompok otot mana pun. Akhirnya, laringospame, distres pemapasan, dan kejang. dapat terjadi.

Neuralgia trigeminal. Neuralgia trigeminal ditandai dengan serangan sakit rahang unilateral yang hebat dan paroksimal (berhenti di garis tengah wajah) atau sensasi tertembak senjata yang cepat pada satu divisi saraf trigeminal (biasanya divisi mandibularis atau maksilaris). Sakit superfisial ini, terasa terutama di atas bibir dan dagu, serta pada gigi-gigi. berlangsung dari 1-15 menit. Mulut dan daerah hidung dapat hipersensitif. Sementara itu, serangan pada cabang oftalmikus saraf trigeminal dapat menyebabkan berkurang atau absennya refleks korneal pada sisi tersebut. Serangan dapat dipicu oleh rangsang ringan pada saraf (misalnya sentuhan ringan pada pipi), terpajan panas atau dingin. atau konsumsi makanan atau minuman dingin atau panas.


Penyebab lain

Obat. Beberapa obat seperti fenotiasin, memengaruhi traktus ekstrapiramidal. menyebabkan diskinesia: lainnya menyebabkan tetani dari rahang, yang merupakan akibat sekunder dari hipokalsemia.


Pertimbangan keperawatan

  • Jika pasien sangat kesakitan, tunda pemberian makanan. minuman atau obat lewat mulut sampai diagnosisnya diketahui
  • Berikan analgesik seperti diresepkan, dan pantau efeknya.
  • Siapkan pasien untuk menjalani pemeriksaan diagnostik seperti rontgen rahang.
  • Berikan kompres es jika rahang bengkak dan beri tahu pasien untuk tidak bicara atau menggerakkan rahang.

Pelatihan pasien

  • jelaskan kelainan dan pengobatannya pada pasien.
  • Ajarkan pada pasien cara yang benar untuk memasang bidai mulut,
  • Diskusikan cara mengurangi stres,
  • Jelaskan identiflkasi dan hindari pemicu.