Perbedaan Sistem Pengobatan Barat (Alopati) dengan Timur (Naturopati)

28 Feb 2023

Perbedaan Sistem Pengobatan Barat  (Alopati) dengan Timur (Naturopati)


1.Pengobatan  Naturopati  Bersifat  Radikal,  Holistik,  Dan  Integral

Penyembuhan yang dilakukan oleh obat tradisional, terjadi secara radikal (mendasar) dan holistik (menyeluruh) serta integral (terpadu), tetapi gradual (laun), bukan secara superfisial, parsial, dan soliter (tunggal) namun instant sebagaimana pada kebanyakan obat farmasi Barat. Pada umumnya, obat Alopati adalah racun yang diberikan dalam dosis kecil. Itulah sebabnya maka aturan pakai obat Barat amat penting untuk diketahui dan dipatuhi, terutama dalam hal dosis. Kelebihan obat kimiawi tertentu, walau hanya seujung korek kuping pun,  dapat menyebabkan kematian, cacat permanen, atau kerusakan yang ireversibel.


2. Pengobatan  Alopati  Bersifat  Fokal  Dan  Eksklusif

Obat farmasi Barat dapat menyembuhkan penyakit secara cepat, namun untuk penyakit tertentu yang “bandel,” maka besar kemungkinannya tidak dapat disembuhkan oleh obat Barat, atau penyakitnya dapat sembuh namun akan kambuh kembali, dan juga besar kemungkinannya mendampaki organ lain yang semula tidak sakit, mengingat bahwa obat farmasi Barat hanya mengobati penyakitnya secara soliter (tunggal), tanpa memperhatikan organ atau jaringan lain yang mungkin sudah terdampak. Tubuh manusia adalah suatu sistem, oleh karena itu terdapat kaitan erat di antara berbagai subsistem atau komponennya.


3.  Sistem  Pengobatan  Barat  Mengobati  Secara  Reaktif

Pola pengobatan Alopati memang bersifat kuratif atau represif, yakni hanya jika muncul penyakitnya baru dibasmi secara radikal, sedangkan pengobatan Timur tidak demikian, melainkan bersifat preventif di mana jika ada 1 organ yang terserang penyakit maka semua organ lain akan dilindungi oleh obat tradisional melalui mekanismenya sendiri, tanpa perekayasaan atau manipulasi akal manusia. Misalnya: penderita penyakit hepatitis kronis (menahun) di mana tidak hanya hatinya saja yang terganggu, namun organ lain seperti ginjal atau jantung juga sedikit banyak telah terpengaruh. Obat tradisional mengobati semuanya.


4.  Pengobatan  Barat  Dapat  Menyebabkan  Sakit  Secara  “Pingpong”

Dengan menyembuhkan hatinya saja, penderita belum dapat dikategorikan sebagai sembuh atau sehat total. Begitu hatinya sudah berfungsi normal, maka keadaan ginjal atau jantungnya yang sudah terdampak sebelumnya itu, akan menjadi semakin parah karena tidak mampu menampung hasil kerja hati yang sudah berfungsi maksimal. Akibatnya terjadi sakit “pingpong” di mana pengobat dan penderitanya “digocek” oleh penyakitnya yang berpindah-pindah dari satu organ ke organ lainnya. Organ yang satu telah sembuh, tetapi organ lainnya mulai “ngadat,” sehingga terjadi siklus sakit yang bergiliran silih berganti.


5.  Pengobatan  Alopati  Belum  Tentu  Selalu  Efektif  Dan  Efisien

Sama halnya seperti pada penyakit diabetes yang dapat merusak berbagai organ dan jaringan tubuh, di mana obat farmasi Alopati biasanya diberikan hanya untuk 1 keperluan saja, misalnya untuk menurunkan gula darah. Padahal, walaupun kadar gula darah telah menurun, namun organ atau jaringan yang sudah terlanjur rusak, tidak dapat pulih hanya oleh penurunan gula darah semata. Kerusakan pada retina mata pada penyakit diabetes, akan mengakibatkan kebutaan permanen. Walaupun gula darahnya telah diturunkan namun kebutaan akibat Retinopati Diabetes tidak dapat disembuhkan.


6.  Pengobatan Tradisional  Mengobati Sambil Mencegah Efek Domino

Berbeda dari obat farmasi Alopati, maka obat Naturopati dapat mengobati organ atau jaringan yang sakit sambil menguatkan dan memperbaiki organ lainnya yang sedikit banyak telah terganggu oleh lesi primer (tempat awal hinggapnya penyakit). Perbedaan lainnya adalah bahwa obat tradisional jarang ada yang menyebabkan dampak samping negatif yang lethal (membinasakan) atau fatal (membahayakan jiwa). Pada pengobatan diabetes dini, di samping menurunkan gula darah, obat tradisional yang baik dan berkhasiat, juga melindungi organ lainnya termasuk mata, ginjal, hati, jantung, paru-paru, dan jaringan lainnya.


Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)

oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some

(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)