FENG SHUI ADALAH ILMU LINGKUNGAN BUKAN ILMU GAIB

22 Mar 2023

FENG  SHUI  ADALAH  ILMU  LINGKUNGAN  BUKAN  ILMU  GAIB


Hantu  Penunggu  Jalan  Tol  Bergentayangan  Mencari  Mangsa

Ruas Km 60 – 100 terutama di ruas Km 90-97 jalan Tol Cipularang dianggap amat angker karena terlalu sering terjadi kecelakaan akibat pengendara melihat berbagai penampakan, atau tidak menyadari apa yang terjadi. Biang keladinya selalu dituding pada hantu atau siluman karena daerah tersebut dikenal sebagai Gunung Hejo tempat pertapaan mencari ilmu kesaktian dan pesugihan. Padahal kemungkinan terbesar adalah daerah tersebut memiliki medan magnet tertentu yang amat kuat sehingga mengganggu pikiran orang yang berada di atasnya, dalam bentuk halusinasi, atau membuat orang terlelap sesaat tanpa sadar.


Ilmu  Lingkungan  Sangat  Penting  Untuk  Menangkal  “Hantu”

Mengingat bahwa di setiap titik kordinat geografi terdapat perbedaan medan magnet, maka itulah sebabnya orang China masa dulu, bahkan sampai kini, jika membangun jalan atau rel kereta api, selalu memerhatikan Feng Shui agar tidak mengganggu jalur naga atau urat naga (pembuluh nadi bumi), yang diyakini sebagai tempat bermukimnya naga. Padahal itu hanyalah penjelasan gaib bagi hal yang bersifat fisik geologis atau geomatika, yakni menghindari daerah yang bermedan magnet terlalu kuat yang dapat memengaruhi kesadaran dan pikiran manusia, sehingga manusia di atasnya menjadi lengah atau terlelap.   


Pembuluh  Nadi  Naga  Adalah  Kontur  Atau  Fitur  Geologis

Kemungkinan lain ialah di bawah jalan atau jalan tol yang tidak sinkron dengan Feng Shui, terdapat urat nadi naga yang sejatinya adalah sungai di dalam perut bumi atau pertemuan dua lempengan sesar atau patahan kerak bumi, di mana gesekan antar lempeng atau komponen, akan menimbulkan medan listrik yang sangat kuat sehingga berpengaruh sampai ke atas permukaan bumi. Jika di atasnya diberi beban maka akan dapat memperburuk dampaknya, misalnya: tanah menjadid rapuh amblas, rentan longsor, flora dan fauna sulit hidup di atasnya karena kacaunya medan magnet akibat manipulasi rekayasa di atasnya.


Fungsi Feng Shui Adalah Mencari Keharmonisan Lingkungan

Daya tahan seseorang terhadap perubahan magnet bumi, tidaklah sama. Ada yang malah diuntungkan (positif). Sesungguhnya Feng Shui berupaya mencari pengaruh medan magnet yang berasal dari bumi, air, benda, makhluk hidup, dan pengaruh medan listrik dari udara seperti tiupan angin, kelembapan udara, embun, awan, gesekan antar benda padat dengan benda padat, benda padat dengan air, benda padat dengan udara, air dengan udara, dan keamanan lokasi terhadap bencana alam. Itu saja! Akan tetapi, penjelasannya melibatkan makhluk adikodrati seperti naga, hewan gaib, burung kahyangan, siluman, dan dewa.


Penjelasan Metafisik Untuk Feng Shui

Tentu saja symbol dewa, naga, burung kahyangan (Hong) akan terkait dengan hal yang baik seperti kesehatan, kegairahan, temperamen yang lembut, dan lain-lain, sedangkan siluman dengan hawa silumannya, makhluk jejadian akan terkait dengan hal buruk seperti bencana alam, sakit kepala kronis, perubahan temperamen menjadi negatif, dan lain-lain. Itu semua adalah sekedar simbol semata. Manakah ada naga di zaman sekarang? Kehadiran naga di masa lalu pun diyakini sebagai nyata secara fisik, bukan abstrak (gaib). Mungkinkah sekarang ini, makhluk yang kasat mata di masa lalu itu bisa berubah menjadi gaib?


Obat  Yang  Disebut  Tulang  Naga  (Long Gu) Adalah  Fosil  Dinosaurus

Naga atau Burung Hong itu tidak lain adalah dinosaurus atau filialnya. Hal ini terbukti dari adanya bahan obat tradisional pada Pengobatan Tradisional China yang disebut sebagai Tulang Naga, namun pada kenyataannya adalah fosil dinosaurus. Tulang Naga ini jika dipadukan dengan rimpang Dang Gui (Angelica sinensis) dalam takaran yang sama, ternyata sangat manjur untuk mengobati diabetes. Padahal, jika secara tunggal, Dang Gui itu justru akan meningkatkan gula darah, namun Tulang Naga ini haruslah yang alami, mengingat terdapat dua macam Tulang Naga, yakni yang mentah dan yang sudah diolah (dipanggang).


Sumber: Buku Kembali Ke Alam (Back to Nature)

oleh Dr. Aggi Tjetje & Dr. Some

(Suatu Tinjauan Mendalam Akan: Kiprah dan Sumbangsih Serta Pengabdian Pengobatan Tradisional Dalam Pembangunan Nasional)