
Penglihatan halo
Penglihatan halo mengacu pada meiihat cincin berwarna seperti pelangi yang mengelilingi cahaya atau objek yang terang. Efek ini dapat dijelaskan melalui prinsip fisikal bahwa sewaktu cahaya melewati air (pada mata, melalui air mata, atau sel-sel dari berbagai media anteretina), akan dipecah menjadi spektrum warna.Penglihatan halo biasanya berkembang mendadak; durasinya bergantung pada kelainan penyebabnya. Terjadi bersama kelainan yang berkaitan dengan robekan besar dan edema epitelial kornea. Di antara penyebab ini, yang paling umum dan signifikan adalah glaukoma sudut tertutup akut, yang menyebabkan kebutaan. Pada kelainan ini, kenaikan tekanan intraokular yang meningkat (IOP) akan mendorong cairan ke jaringan kornea di depan membran Bowman, menimbulkan edema. Penglihatan halo juga merupakan gejala awal katarak, yang disebabkan tersebarnya cahaya oleh opasitas abnormal pada lensa mata.Penyebab nonpntnlogis dari robekan besar yang berhubungan dengan penglihatan halo mencakup lensa kontak yang tidak pas atau terlalu lama pemakaiannya, gangguan emosional. dan pemajanan terhadap cahaya yang kuat seperti buta salju.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pertama-tama, tanyakan kepada pasien berapa lama ia sudah melihat halo di sekitar cahaya dan kapan biasanya hal ini terjadi. Pasien glaukoma biasanya meiihat halo di pagi hari, saat IOP paling tinggi. Tanyakan kepada pasien apakah cahaya membuat matanya silau? Apakah ia merasakan sakit pada mata? Jika ya, mintalah ia menceritakannya. lngat baliwa halo yang berhubungan dengan nyeri mata yang hebat atau sakit kepala berat mungkin menunjukkan adanya glaukoma sudut tertutup akut, suatu kedaruratan mata. Perhatikan riwayat glaukoma atau katarakBerikutnya, periksa mata pasien, perhatikan injeksi konjungtiva. robekan berlebihan, dan perubahan lensa. Periksa ukuran pupil, bentuk, dan respons terhadap cahaya. Kemudian uji ketajamannya dengan melakukan pemeriksaan oftalmoskopik.
Penyebab medis
Katarak.
Penglihatan hulo dapat menjadi gejala awal dari pembentukan katarak yang progresif dan tidak sakit. Kilatan cahaya dapat membutakan pasien, membuat pasien tidak bisa mengemudi di malam hari. Tanda lain adalah penglihatan kabur. gangguan ketajaman visual, dan opasitas (keputihan) lensa, semua ini berkembang perlahan-lahan.
Distrofl endoteltat kornea.
Tipikal, penglihatan halo adalah gejala lanjut dari distrofi endotelial kornea. Gangguan ketajaman visual juga dapat terjadi.
Glaukoma.
Penglihatan halo menandai semua jenis glaukoma. Giaukoma sudut ternitup yang akut suatu kedaruratan mata juga menimbulkan penglihatan kabur. diikuti dengan sakit kepala yang parah, atau sakit mengerunyak pada dan di sekitar mata bersangkutan. Pemeriksaan menunjukkan adanya pembesaran pupil yang moderat yang tidak berespons terhadap cahaya, injeksi konjungtiva, kornea berawan, gangguan ketajaman visual, dan mungkin, mual serta muntah.
Glaukoma sudut tertutup kronis biasanya tidak menimbulkan gejala sampai terjadi nyeri dan kebutaan setelali penyakit ini masuk ke tahap lanjut. Kadang-kadang. penglihatan halo dan kabur berkembang perlahan-lahan.
Pada glaukoma sudut terbuka kronis, penglihatan halo merupakan gejala lanjut yang disertai dengan nyeri mata ringan, hilang penglihatan tepi, dan gangguan ketajaman visual.
Pertimbangan keperawatan
- Untuk membantu meminimalkan penglihatan halo, ingatkan pasien agar tidak memandang langsung ke cahaya lerang.
Pelatihan pasien
- Ajarkan pasien cara menggunakan tetes mata jika diresepkan,
- Bicarakan pentingnya pasien ke dokter jika mata berair, mata rabas, penglihatan kabur atau berkabut, halo, ada benda-benda mengambang di mata, ada kilatan cahaya, atau nyeri pada mata.