
Sembelit
Konstipasi atau sembelit didefinisikan sebagai buang air besar yang kecil, tak teratur atau sulit. Karena buang air besar frekuensinya dapat beragam dan juga bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, maka sembelit bersifat relatif dan harus ditentukan berdasarkan pada kebiasaan pola eliminasi normal pasien.
Sembelit dapat merupakan sesuatu yang dapat diabaikan atau, hal yang bersifat luar biasa, merupakan tanda gangguan yang mengancam jiwa seperti obstruksi usus akut. Sembelit. jika tidak diatasi. dapat menyebabkan sakit kepala. anoreksia. dan ketidaknyamanan abdomen dan dapat memberi pengaruh buruk terbadap gaya hidup dan kesejahteraan pasien.
Sembelit biasanya terjadi jika keinginan untuk defekasi atau biung air besar ditalian dan otot-otot yang berkaitan dengan fungsi ini tetap berkontraksi. Karena sistem saraf otonom yang mengontrol defekasi yaitu dengan cara mensensor distensi atau tekanan dan dengan menstimulasi spingter eksternal dan semua faktor yang memengaruhi sistem ini, dapat menyebabkan disfungsi usus. (Lihat Bagaimana kebiasaan dan stres menyebabkan sembelit.)
Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Minta pasien untuk menjelaskan frekuensi defekasinya dan ukuran sorta konsistensi fesesnya. Sudah berapa lama pasien mengalami sembelit? Sembelit akut biasanya mempunyai penyebab fisiologis seperti kelainan anus atau rektum. Awitan sembelit yang baru saja terjadi, pada pasien yang berusia lebih tua dari 45, dapat merupakan tanda dini dari kanker koloretum. Sebaliknya. sembelit yang kronis biasanya mempunyai penyebab fungsional dan dapat berkaitan dengan stres.
Apakah pasien mengalami nyeri yang berkaitan dengan konstipasi?
Jika demikian, kapan pertama kali pasien merasakan nyerinya, dan di mana letak nyeri yang dirasakannya?
Kram abdomen yang terasa nyeri dan distensi menandakan obstipasi yaitu sembelit ekstrem yang sifatnya menelap akibat obstruksi saluran intestinal.
- Tanyakan pasien apakah defekasi membantu meredakan nyeri atau malah memperburuknya. Defekasi biasanya memperburuk nyeri. tetapi pada gangguan seperti sindrom usus peka, defekasi malah dapat meredakan nyeri.
- Minta pasien untuk menjelaskan diet hariannya; perkirakan asupan serat dan cairannya sehari-hari.
- Tanyakan pasien apakah ia mengalami perubahan dalam kebiasaan makan, penggunaan alkohol, atau aktivitas fisik yang akhir-akhir ini terjadi.
- Apakah pasien saat ini mengalami distres emosional?
- Apakah sembelit yang dialaminya memengaruhi kehidupan berkeluarganya atau memengaruhi kontak sosialnya?
- Tanyakan juga tentang kebiasaan bekerja dan pola olahraganya.
- Pekerjaan yang sifatnya monoion atau yang banyak menimbulkan stres dapat menyebabkan sembelit.
- Cari informasi tentang apakah pasien mempunyai riwayat gangguan GI, rektoanal, neurologis atau metabolik: operasi abdomen; atau terapi radiasi.
- Kemudian tanyakan tentang obat-obatan yang didapatnya, termasuk opioid dan obat-obatan yang dapat dibeli secara bebas seperti laksatif, minyak mineral, pelunak feses, dan enemas.Lakukan inspeksi abdomen terhadap distcnsi atau jaringan parut akibat operasi sebelumnya, kemudian lakukan auskultrasi terhadap bising usus. dan lakukan pencirian mobilitasnya.
- Lakukan pemeriksaan perkusi pada keempat kuadran abdomen, dan dengan hati-hati lakukan palpasi terhadap nyeri tekan abdomen, massa yang teraba, dan hepatomegali.
- Selanjutnya lakukan pemeriksaan rektum pasien, bebaskan bagian pantatya untuk mengekspos anusnya, dan lakukan inspeksi terhadap inflamasi, lesi, jaringan parut, fisur, dan hemoroid eksternal. Gunakan sarung tangan sekali pakai dan lubrikan untuk mempalpasi spingter anal terhadap laksitas atau striktur. Palpasi juga terhadap massa rektal dan pengerasan feses Terakhirnya, ambil sampel feses dan lakukan pemeriksaan feses terhadap darah samar. Saat mengkaji pasien, ingatlah bahwa sembelit dapat tcrjadi akibat beberapa gangguan yang mengancam jiwa, seperti obstruksi intestinal akut dan iskemia arteri mesenterik, tetapi gangguan tersebut tidak bertanggung jawab terhadap kondisi ini.
Penyebab medis
Retak atau lecet pada lapisan dinding anus dapat menyebabkan sembelit akut, biasanya karena ketakutan pasien untuk tidak memperparah luka atau rasa terbakar yang berkaitan dengan defekasi. Pasien mungkin akan melihat bercak darah saat membersihkan anusnya dengan tisu atau pada celana dalamnya.
Pada abses anorektal, sembelit terjadi dibarengi dengan nyeri yang hebat, berdenyut-denyut, setempat dan nyeri tekan pada bagian abses. Pasien mungkin juga mengalami inflamasi setempat. pembengkakan, dan rabas purulen dan mungkin juga mengeluhkan demam dan malaise
Pada sirosis tahap awal, pasien mengalami sembelit bersamaan dengan mual dan muntah dan nyeri tumpul pada kuadran kanan atas. Temuan pemeriksaan awal lainnya termasuk indigesti, anoreksia, keletihan. malaise, perut kembung, hepatomegali dan, kemungkinan splenomegali dan diare.
Diabetik neuropati menyebabkan sembelit atau diare periodik Tanda-tanda dan gejala lainnya termasuk disfagia, hipotensi ortostatik, sinkop, dan distensi kandung kemih yang tidak terasa sakit dengan aliran inkontinen. Pasien laki-laki mungkin juga mengalami impotensi dan ejakulasi retrograde.
Pada divertikulitis, sembelit atau diare terjadi dengan nyeri dan nyeri tekan pada kuadran kiri bawah dan kemungkinan terabanya massa abdomen keras dan terfiksasi. Pasien mungkin mengalami mual-mual ringan. perut kembung, atau demam rendah.
Hemoroid trombose menyebabkan sembelit karena pasien menghindari nyeri hebat saat defekasi. Hemoroidnya mungkin berdarah selama defekasi.
Adalah nyeri abdomen yang kemungkinan parah, kolik, setempat atau merata, mendahului gejala sembelit pada porfiria. Pasien mungkin juga mengalami demam, sinus takikardia, hipertensi labil, banyak berkeringat, muntah-muntah hebat, fotofobia, retensi urin, kegugupan atau gelisah, disorientasi dan, kemungkinan halusinasi visual. Refleks tendon profunda mungkin tak terdeteksi atau menghilang. Pasien mungkin juga mengalami lesi kulit yang menyebabkan gatal-gatal. rasa terbakar, eritema, gangguan pigmentasi, dan edema pada bagian yang terpajan cahaya. Porfiria hepatik berat dapat menyebabkan delirium, koma. kejang, paraplegia (lumpuh): atau lumpuh total (kuadriplegia flasid komplet).
Pada hiperkalsemia, sembelit biasanya terjadi bersamaan dengan anoreksia, mual, muntah, poliuria. dan polidipsia. Pasien mungkin juga menunjukkan aritmia, nyeri tulang, kelemahan dan atrofi otot, hipoaktif refleks tendon profunda, dan perubahan kepribadian,
Sembelit terjadi pada awal dan secara insiden pada pasien dengan hipotiroidisme, selain itu keletihan. sensitif lerhadap dingin, anoreksia dengan peningkatan berat badan, menorrhagia pada wanita, penurunan ingatan, kerusakan pendengaran, kram otot, dan parestesia.
Sembelit yang berkaitan dengan obstruksi intestinal bervariasi dalam hal keparahan dan awitannya. Bergantung pada letak dan keluasan obstruksi. Pada obstruksi parsial, sembelit dapat terjadi secara bergantian dengan keluarnya feses yang cair. Dengan obstruksi lengkap, mungkin terjadi obstipasi, Sembelit dapat merupakan tanda dini terjadinya obstruksi kolon parsial, tetapi hal ini biasanya terjadi belakangan jika ketinggian obstruksi lebih ke arah proksimal. Temuan yang berkaitan termasuk episode nyeri kolik abdomen, distensi abdomen, mual atau muntah. Pasien mungkin mengalami bising usus hiperaktif. gelombang peristaltik yang tampak, massa abdomen yang teraba, dan nyeri tekan abdomen.
- Sindrom usus rengsa (SUR). SUR
biasanya menyebabkan sembelit kronis, walau beberapa pasien mengalami diare cair intermiten dan keluhan lain seperti diare dan sembelit secara bergantian. Sires dapat mencetuskan mual, dan distensi serta nyeri tekan abdomen, tetapi defekasi biasanya meredakan tanda dan gejala sindrom ini. Pasien biasanya mempunyai dorongan untuk defekasi yang sangat kuat dan merasakan tidak lepas setelah defekasi. Biasanya feses terbagi-bagi seperti bulatan dan mengandung lendir yang jelas terlihat,
- Iskemia arteri mesenterik.
Iskemia arteri mesenterik adalah gangguan yang rnengancam jiwa yang menyebabkan sembelit mendadak dengan kegagalan untuk mengeluarkan feses atau kentut. Pada awalnya, abdomen masih lunak dan tidak nyeri tekan. tetapi kemudian terjadi nyeri abdomen, muntah-muntah, dan anoreksi. Tahap selanjutnya. pasien mengalami kekakuan. dan distensi abdomen; takikardia. sinkop: takipnea: demam, dan tanda-tanda syok. seperti kulit dingin. kusam dan hipotensi. Mungkin juga terdengar bising.
Sembelit dapat terjadi pada lesi korda spinal, selain itu terjadi pula retensi urine, disfungsi seksual, nyeri dan kemungkinan kelemahan motorik, paralisis. atau kerusakan sensoris di bagian bawah lesi.
Penyebab lain
Sembelit dapat terjadi akibat penahanan barium yang diberikan selama pemeriksaan tertentu GI,
Pasien biasanya mengalami sembelit jika mendapat analgesik opium atau obat-obatan lainnya, termasuk alkaloid, bloker saluran kalsium, antasid yang mengandung aluminium atau kalsium, antikolinergik dan obat-obatan dengan efek antikolinergik (seperti antidepresan trisikiik). Pasien mungkin juga mengalami sembelit akibat penggunaan laksatif atau enemas yang berlebihan.
- Pembedahan dan tempi radiasi.
Sembelit akibat pembedahan rektoanal, yang mungkin merusak persarafan, dan iradiasi abdomen yang menyebabkan striktur intestinal.
Pertimbangan keperawatan
- Siapkan pasien terhadap pemeriksaan diagnostik, seperti proktosigmoidoskopi. kolonoskopi. enema barium, penyinaran abdomen dan serangkaian GI bagian atas.
- jika pasien menjalani tirah baring, ubah posisinya dengan teratur, dan bantu pasien melakukan olahraga aktif atau pasif, sesuai kebutuhan.
Pelatihan pasien
- Ajarkan pasien untuk melakukan latihan penguatan otot-otot abdomennya, jika ini melemah.
- Ajarkan pasien teknik-tekmk yang membantunya untuk menurunkan stres.
- Berikan dorongan agar pasien tidak mengejan dengan keras atau menghindarinya.
- Tekankan pentingnya diet tinggi serat dan dorong pasien untuk minum hanyak cairan.
- Diskusikan pentingnya olahraga yang teratur dan menghindari penggunaan kronis laksatif atau enema.
- jelaskan tentang penyebab dari sembelitnya dan rencana pengobatannya