Kepala Batu (Cognitive Inflexibility) And Gut Health

21 Feb 2023

Cognitive inflexibility And Gut Health

Kepala Batu (Ekstrimis) dan Kesehatan Usus

 

Ketidakfleksibelan kognitif (Kepala batu atau Ekstrimis) adalah keengganan atau ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi atau mengubah pemikiran atau perilaku mereka dalam menanggapi informasi atau pengalaman baru. Misalnya orang dengan keyakinan ekstrim mungkin tidak mudah beralih dari satu konsep ke konsep lainnya.

Cognitive inflexibility is a person's unwillingness or inability to adapt or change their thinking or behavior in response to new information or experiences. For example people with extreme beliefs may not transition easily from one concept to another. 


Jika Anda memiliki ketidakfleksibelan kognitif, Anda merasa sulit untuk mengubah pemikiran atau perilaku Anda saat menghadapi informasi atau pengalaman baru. Hal ini dapat mempersulit pembelajaran, terutama di area baru atau sensitif. Itu juga dapat mempersulit dalam hal pemecahan masalah, mengendalikan emosi, atau membuat keputusan.

If you have cognitive inflexibility, you find it difficult to change your thinking or behavior in the face of new information or experiences. This can make it difficult to learn, especially in new or sensitive areas. It can also make it hard to problem solve, control emotions, or make decisions.


Ketidakfleksibelan kognitif dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk lingkungan awal yang sulit, genetika, pengasuhan, pendidikan, peristiwa, masa lalu, dan cedera otak. Ini sering dikaitkan dengan kekuatan atau kelemahan tertentu, dan biasanya tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, jika Anda bergumul dengan ketidakfleksibelan kognitif, hal itu dapat membuat Anda sulit untuk berhasil di sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lainnya.

Cognitive inflexibility can be caused by a number of factors, including a difficult early environment, genetics, nurture, educations, events, past results,  and brain injuries. It can often be chalked up to a particular strength or weakness, and usually doesn't require any specific treatment. However, if you struggle with cognitive inflexibility, it can make it difficult to succeed in school, work, or other activities.


Kesehatan usus yang buruk dapat melukai sel otak yang menyebabkan ketidakfleksibelan kognitif. Flora usus, atau bakteri sehat yang hidup di usus, memainkan peran penting dalam kesehatan otak, menurut sebuah studi tahun 2017 di jurnal Gastroenterology. Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki ketidakfleksibelan kognitif lebih cenderung memiliki bakteri usus yang mendorong ketidakfleksibelan di otak.

Poor gut health can injuries the brain cell lead to cognitive inflexibility. Gut flora, or the healthy bacteria living in the gut, play an important role in brain health, according to a 2017 study in the journal Gastroenterology. Researchers found that people who have cognitive inflexibility are more likely to have gut bacteria that promote inflexibility in the brain.


Bakteri usus berperan dalam mengatur segalanya mulai dari suasana hati hingga peradangan. Ketika bakteri usus tidak seimbang, itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu cara bakteri usus dapat memengaruhi kesehatan otak adalah dengan memengaruhi fleksibilitas kognitif.

Gut bacteria play a role in regulating everything from mood to inflammation. When gut bacteria are out of balance, it can lead to a range of health problems. One of the ways that gut bacteria can influence brain health is by influencing cognitive flexibility.


Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk mengubah perilaku / pendirian dan beradaptasi dengan situasi baru. Ini penting untuk tugas-tugas seperti pembelajaran, perencanaan, dan pemecahan masalah. Orang yang memiliki ketidakfleksibelan kognitif lebih cenderung memiliki bakteri usus yang meningkatkan ketidakfleksibelan di otak.

Cognitive flexibility is the ability to change gears and adapt to new situations. It's important for tasks such as learning, planning, and problem solving. People who have cognitive inflexibility are more likely to have gut bacteria that promote inflexibility in the brain.


Studi telah menemukan bahwa orang dengan ketidakfleksibelan kognitif (cognitive inflexibility) cenderung memiliki keragaman bakteri usus yang lebih sedikit daripada orang yang tidak memiliki fleksibilitas kognitif. Studi ini juga menemukan bahwa orang dengan ketidakfleksibelan kognitif memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi di usus mereka. Peradangan adalah efek samping yang umum dari ketidakfleksibelan kognitif.

Studies have found that people with cognitive inflexibility tend to have less diversity of gut bacteria than people who don't have cognitive inflexibility. The study also found that people with cognitive inflexibility have a higher level of inflammation in their gut. Inflammation is a common side effect of having cognitive inflexibility.


Masih banyak yang belum kita ketahui tentang bagaimana bakteri usus memengaruhi kesehatan otak. Namun, penelitian seperti ini mulai membangun landasan yang kuat untuk memahami bagaimana kesehatan usus dan fleksibilitas kognitif.

There is still much that we don't know about how gut bacteria impact brain health. However, studies like these are starting to build a strong foundation for understanding how gut health and cognitive flexibility.


Jika Anda merasa memiliki ketidakfleksibelan kognitif, bicarakan dengan dokter Anda atau konsultasikan untuk mengonsumsi Tamacap. Tamacap sudah 25 tahun terbukti sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan usus (gut health) atau  sistem pencernaan.

If you think you may have cognitive inflexibility, talk to your doctor or consult to consume Tamacap. Tamacap has been 25 years provent tobe very effective for promoting your gut health (digesting system).


Sources:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5090063/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5046961/