Trauma Regio Maksilofasial

  1. Fraktur Dentoalveolar
    Definisi
    Mengenai gigi dan tulang rahang. Secara klinis terlihat gigi patah/avulsi (lepas dari soket)/luksasi (goyang). Dapat disertai trauma jaringan lunak, terlihat adanya maloklusi dan edema bibir.
    Penatalaksanaan
    Debridemen, reposisi, dan fiksasi.


     

  2. Fraktur Kondilus
    Sering terjadi karena trauma tidak langsung, unilateral atau bilateral. Dapat terjadi intrakapsular atau ekstrakapsular. Fraktur intrakapsular tidak memperlihatkan gejala klinis hanya terlihat dari hasil foto. Sedangkan untuk kasus fraktur ekstrakapsular terlihat adanya pembengkakan di daerah TMJ, perdarahan telinga, deviasi oklusi ke arah yang mengalami fraktur, trismus dan openbite anterior. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah foto Schuller, panoramic, dantranspharyngeal.
    Penatalaksanaan
    Fraktur intrakapsular tidak memerlukan reposisi dan fiksasi, hanya latihan menggerakgerakkan rahang agar tidak terjadi ankilosis. Terapi fraktur ekstrakapsular adalah reposisi, fiksasi, dan imobilisasi.

  3. Fraktur Koronoid
    Jarang terjadi dibandingkan fraktur kondilus. Secara klinis terlihat pembengkakan atau ekimosis TMJ, adanya maloklusi dan gerakan rahang bawah terbatas.

  4. Fraktur Angulus Mandibula
    Fraktur ini sering terjadi karena anatominya yang berupa cekungan dan seringnya kasus impaksi M3. Secara klinis terlihat adanya edema daerah fraktur, deformitas rahang, hematoma regio M3, adanya maloklusi dan terkadang terdapat parastesi jika fraktur mengenai kanalis mandibular. Pada palpasi terdapat step dan krepitasi.

  5. Fraktur Korpus Mandibula
    Dapat terjadi bilateral atau unilateral. Pada kasus unilateral fraktur displacement yang terjadi minimal terpai pada kasus bilateral terjadi tarikan ke posterior ke arah muskulus. Suprahioid dan muskulus Milohioid sehingga pasien kesulitan bernapas. Pemeriksaan penunjang diperlukan foto oblik lateral dan panoramic.
    Fraktur Simfisis Mandibula
    Displacement yang terjadi pada kasus ini minimal karena banyak otot yang saling tarik menarik. Umumnya disebabkan karena trauma langsung di daerah fraktur dan kadang disertai fraktur kondilus. Sering terjadi pada penderita epilepsi.
    Penatalaksanaan
    Reposisi dan fiksasi.