Benda Asing Esofagus

Definisi
Benda asing esofagus adalah benda, baik tajam atau tumpul, atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Etiologi
Pada anak penyebabnya antara lain anomali kongenital, termasuk stenosis kongenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah. Pada orang dewasa sering terjadi akibat mabuk, pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa palatum, gangguan mental, dan psikosis.

Faktor Predisposisi
Untuk anak karena belum tumbuhnya gigi molar, koordinasi proses menelan dan sfingter laring belum sempurna pada usia 6 bulan sampai 1 tahun, , retardasi mental, gangguan pertumbuhan, dan penyakit-penyakit neurologi lain yang mendasarinya. Pada orang dewasa, faktor predisposisinya adalah penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala disfagia kronik, cara mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk, dan intoksikasi.

Manifestasi Klinis
Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk dan jenis benda asing, lokasi tersangkutnya, komplikasi yang timbul, dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri di daerah leher, kemudian timbul rasa tidak enak di daerah substernal atau nyeri di punggung. Terdapat rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, batuk, muntah, disfagia, berat badan menurun, demam, odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi, dan gangguan napas.

Pada pemeriksaan fisik terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang timbul progresif.

Pada anak-anak, terdapat gejala nyeri atau batuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki, mengi, demam, abses leher, emfisema subkutan, berat badan menurun, gangguan pertumbuhan, dan obstruksi saluran napas.

Komplikasi
Laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esofagus dapat menimbulkan selulitis lokal dan fistel esofagus. Gejala dan tanda perforasi esofagus antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam, menggigil, gelisah, takikardi takipnea, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal, dan epigastrium. Penjalaran ke pleura menimbulkan pneumotoraks dan piotoraks.

Bila lama berada di esofagus dapat menimbulkan jaringan granulasi dan radang periesofagus. Benda asing seperti batere alkali menimbulkan toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi lokal.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologi berupa foto polos esofagus servikal dan torakal anteroposterior dan lateral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Bila benda asing radioopak mudah diketahui lokasinya, sedangkan bila radiolusen, dapat diketahui tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian proksimal. Esofagogram dilakukan untuk benda asing radiolusen, yang akan memperlihatkan filling defect persistent. Dapat dilakukan MRI dan tomografi komputer.

Tindakan endoskopi dilakukan untuk tujuan diagnostik dan terapi.

Penatalaksanaan

Pasien dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan esofagoskopi dengan memakai cunam yang sesuai agar benda asing tersebut dapat dikeluarkan. Kemudian dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai kelainan-kelainan esofagus yang telah ada sebelumnya.

Untuk benda asing tajam yang tidak bisa dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segera dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda asing tersebut. Bila dicurigai adanya perforasi kecil, segera dipasang pipa nasogaster agar pasien tidak menelan dan diberikan antibiotik berspektrum luas selama 7-10 hari agar tidak terjadi sepsis. Bila letak benda asing menetap selama 2 kali 24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan.